Teknologi Nano sebagai Teknologi Masa Depan

Yusep
0


Buat semua yang belum tahu, apa itu teknologi nano, disini,saya kupas apa itu teknologi nano. Tentu saja saya ambil dari beberapa referensi. Setelah saya baca beberapa referensi saya simpulkan Teknologi nano adalah teknologi di mana rekayasa terhadap obyek yang diteliti beradapada kisaran nano meter(nm) atau 10 meter alias seper semiliar meter.

Skala tersebut sama dengan diameter rambut manusia yang dibagi menjadi 80.000 atau sepuluh kali besar atom hidrogen. Sebenarnya Kunci dari teknologi nano adalah dengan bekerja pada skala nano memungkinkan seorang peneliti untuk merekayasa dan membentuk elemen baru dalam level atom, molekul, dan supra molekul. Dengan berbekal pengetahuan dasar material, elektronika ataupun biologi, maka kemungkinan untuk menciptakan dan memanipulasi bentuk baru material, alat elektronik ataupun sel biologi dengan sifat seperti yang diinginkan akan sangat terbuka lebar. Ini bisa terjadi mengingat seluruh material dan sistem kehidupan ternyata memiliki sifat dasarnya pada skala nano.

Sebagai contoh, sebuah molekul air memiliki diameter sekitar 1 nm, sebuah molekul piranti berkisar pada 1-10 nm, transistor terkecil berukuran 20 nm, sebuah quantum titik dari germanium pada lapisan silikon memiliki lebar sekitar 2,5 nm, molekul DNA kurang lebih 2,5 nm, dan sebuah protein juga berukuran sekitar 1-20 nm. BAYANGKAN SAJA JIKA seorang peneliti mampu mengontrol sifat dasar dari sebuah material ataupun sistem kehidupan pada skala nano, berarti dia akan bisa mengatur struktur dari material atau sistem tersebut secara tepat, yang pada akhirnya seluruh sifat material akan bisa diatur sesuai dengan kehendak.

Di bidang kimia, dengan rekayasa yang dilakukan pada skala nano, maka kemampuan reaksi molekul kimia akan menjadi sangat efisien yang pada gilirannya mampu menghasilkan bahan kimia yang memiliki kinerja tinggi, sifat khas, dan lebih berfungsi dalam kehidupan ini.

Teknologi pembuatan semikonduktor juga akan menjadi jauh lebih efisien di mana proses manufakturing yang tadinya top-down (proses pembuatan dengan mengambil dari alam, memilah-milah, dan merangkainya seperti yang banyak terjadi saat ini) akan berubah menjadi proses pendekatan atomik di mana atom demi atom dapat disusun dan direkayasa untuk mendapatkan sifat elektronik yang diinginkan.

Pendekatan model baru ini memungkinkan untuk memperkecil ukuran chip secara drastis dan akan mengurangi bahan yang dibuang, serta mengurangi pencemaran lingkungan mengingat struktur chip yang diinginkan dikembangkan dari dasar, yaitu atom demi atom.

Saat ini saja beberapa semikonduktor yang beredar di pasaran telah mencapai skala nano dengan ukuran terkecil mencapai level 100 nanometer dengan lebar pintu oksida 1 nm. Kondisi ini membuat aplikasi teknologi nano dalam industri semikonduktor akan mencapai 300 juta dollar AS per tahun dengan prediksi pasar untuk chip alat elektronika yang dihasilkan dari teknologi nano mencapai 900 juta dollar AS dalam 10-15 tahun.
Di bidang farmasi diperkirakan hampir setengah produksi obat-obatan dalam 10 tahun ke depan akan sangat tergantung dari teknologi nano dengan nilai penjualan lebih dari 180 juta dollar AS.

Teknologi nano juga akan berperan dalam pembuatan katalis yang jauh lebih efektif untuk proses pengolahan minyak dan industri proses kimia yang mampu menghemat 100 miliar dollar AS dalam 10-15 tahun ke depan.
Rekayasa teknologi nano di bidang pertanian juga dipastikan akan mampu meningkatkan hasil pertanian setelah para ilmuwan dengan pendekatan teknologi nano berhasil mengungkap model rekayasa pengolahan energi dalam tanaman, penemuan sistem penyaringan air dan desalinasi, serta meningkatkan sumber energi dapat diperbarui.
Bahkan, teknologi pengolahan air laut yang saat ini sedang diuji coba dengan menggunakan elektroda karbon nanotube telah berhasil menghemat energi sebesar 90 persen dibandingkan dengan model desalinasi konvensional untuk melakukan desalinasi air laut.

Penggunaan teknologi nano juga sangat menjanjikan bagi terwujudnya kehidupan yang lebih ramah terhadap lingkungan. Sebagai contoh, sebuah majalah ilmiah American Society of Mechanical Engineering melaporkan bahwa beberapa ilmuwan telah berhasil menemukan lampu penerang hasil rekayasa dalam skala nano yang mampu menghemat konsumsi energi lebih dari 10 persen. Lampu penerang ini diperkirakan dapat menghemat sebesar 100 miliar dollar AS per tahun serta mampu mengurangi emisi karbon sebesar 200 juta ton per tahun.

MESKIPUN hasil perkembangan teknologi nano ini begitu fantastis seperti diuraikan di atas, teknologi nano sebenarnya dapat dikatakan sebagai teknologi baru. Jepang memang telah memulai proyek penelitian mekanika nano pada tahun 1985, namun perhatian lebih serius dari hampir berbagai negara terhadap teknologi nano baru muncul pada tahun 2000, saat Presiden Amerika Serikta saat itu, Bill Clinton, mengumumkan pembentukan National Nanotechnology Initiative (NNI).
Amerika Serikat tidak tanggung-tanggung menginvestasikan dananya bagi proyek yang sangat menjanjikan ini. Dari dana sebesar 270 juta dollar AS pada tahun pertama dinaikkan menjadi 495 juta dollar AS pada tahun kedua. Keseriusan Amerika Serikat pada teknologi masa depan ini memancing negara maju lainnya, terutama Eropa dan Jepang, untuk lebih serius lagi meneliti teknologi nano.

Setahun setelah pendirian NNI di Amerika Serikat, Jepang membentuk Expert Group on Nanotechnology di bawah lembaga prestisius Kaidanren (Federasi Organisasi Ekonomi Jepang) yang dijadikan sebagai motor penelitian Jepang pada teknologi nano. Bahkan, lebih jauh Kementerian Perindustrian dan Ekonomi Jepang meluncurkan proyek untuk menyiapkan kehidupan masa depan yang dibangun dengan teknologi nano. Proyek yang dikenal dengan n-plan21 sekaligus memasukkan penguasaan teknologi nano sebagai strategi nasionalnya.
Lebih jauh lembaga riset Hitachi memprediksi bahwa pasar untuk teknologi nano di Jepang saja akan mencapai sekitar 2,5 miliar dollar AS pada tahun 2010. Besarnya permintaan akan teknologi nano membuat 11 perusahaan semikonduktor di Jepang bergabung meluncurkan proyek Asuka untuk mendesain dan membuat sebuah sistem dalam sebuah chip. Chip itu terdiri dari memori dengan kapasitas sangat besar serta berbagai elemen penghitung dengan ukuran 100 sampai 70 nano meter. Generasi 70 nano meter ini sendiri saat ini sedang menjadi ajang kompetisi beberapa negara maju untuk mewujudkannya.

DENGAN kemampuan yang luar biasa dari teknologi nano di atas, banyak ahli meramalkan bahwa rekayasa teknologi nano ini akan mampu mengungkap batas terkecil alam. Teknologi nano juga sangat menjanjikan untuk memelopori temuan baru dalam hampir seluruh bidang dan merupakan potensi yang sangat besar untuk perluasan industri, mengatasi masalah-masalah ekonomi, perbaikan kesehatan masyarakat, dan terpeliharanya lingkungan.
Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)